Terima kasih sudah menungguku sesabar tiram menjaga mutiara
Melewati empat puluh malam yang syahdu rindu
Meningkahi tangis bocah elok yang membuka masa baru
Sungguh penawar lelahku adalah rengkuhmu
Obatku adalah dirimu
Jika sudah bersamamu, nyamanlah jiwaku
Setahun yang lalu begitu indah hari jadimu
Pialaku kupersembahkan untuk namamu di hadapan khalayak
Lalu kita berjalan berlari dan merentangkan tangan menikmati
alam raya
Menikmati keabadian bunga-bunga gunung dan kasih-Nya
Akan tetapi kini tak sebiru hari itu, menjadi kelabu dalam
lelahku, lelah kita
Sayapku tak selebar dulu untuk mengambilkanmu bintang
Maafkanlah aku seindah kerelaan bumi disirami hujan
Hanya doa-doa terpapar untukmu Kangmas
Semoga abadi kebersamaan dalam suka dan duka
Bersama anak-anak kita dalam cinta
Engkau mengimami kami mengukir jalan yang indah menuju surga-Nya
Dan kami menjadi warna-warni yang menjadikan indah
hari-harimu
meskipun cinta kami begitu sederhana
Sesederhana angin membelai senja
***
Ditulis 2 Maret, untuk 1 Maret-mu
-Diajeng-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar