Dari
Senduro mencium bunga senduro
Dari
Boyolali hingga puncak Sindoro memetik aroma bunga sindoro
Sepertinya
mereka bunga yang sama meski di tempat berbeda
Namun
yang kuhirau di jiwa tentu hanya tentang indahnya
Bahwa
langkah ini begitu asing bila bukan bersama kalian
Di sepanjang
Krendegan Sumbing hingga hutan lamtoro Sindoro
Beginilah
yang terbetik bersama luruhnya gerimis atau serbuan terik
Bahwa
makna perjalanan ini adalah menemukan kembali hati
Membungkam
mati rasa, menyalakan cita rasa
Yang
kerap diterbangkan debu-debu kota
Inilah
yang kita lihat: Hamparan bunga di lereng hingga tebing kawah
Edelweiss,
cantigi, hingga kuntum-kuntum sindoro
Matahari
terbit keemasan melunturkan malam
Lautan
awan yang mengantar kita ke atas negeri dongeng
Inilah
cita-cita kita sejak berjalan dari bawah
Hilang
semua lelah dan penat
Sirna
semua sakit dan cemas
Berganti
senyum dan syukur
Jatuh
lutut di tanah puncak, bertekuk
Jatuh
air dari kelopak mata, bersimbah lega
Di sinilah
bahagia pendakian dirasa
Sejauh
ini kita berjalan
Seberat
ini kita memanjat
Setinggi
ini kita sampai
Seluas
ini kita melihat
Sekali
lagi kita tiba di salah satu tanah tinggi yang dicipta-Nya
Satu
lagi kita alami serangkai kisah berharga anak manusia
Pahamlah
aku pada makna tangis di puncak
Atau
sekembali lagi ke titik awal pendakian
Saat
hanya Dia dan hati yang mengerti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar