Social Icons

Pages

Azzura Dayana

Azzura Dayana

Sabtu, 23 Januari 2010

[Review] The Lost Symbol

ReviewReviewReviewReviewjan 22, '10 10:01 am
for everyone
Category:Books
Genre:Mystery & Thrillers
Author:Dan Brown
"Sadarlah, kawan. Kita semua takut pada apa yang tidak kita pahami."
Ini adalah salah satu dari kalimat-kalimat memikat yang diciptakan oleh Dan Brown melalui tokoh-tokohnya di dalam novel ini. 

Namun tentu saja, ramuan di dalam novel ini amat sangat jauh lebih rumit dibanding satu kalimat di atas yang tak ada apa-apanya. Tinggi dan memukau, itulah menurut saya tingkatan ide, penjabaran, dan penuangannya dari otak si penulis yang luar biasa brilian ini. Tapi maaf, saya tidak akan membuat sinopsis versi saya untuk buku ini.

Saya kerap membanding-bandingkan dengan The Da Vinci Code yang menurut saya adalah the spectacular one of his.The Da Vinci Code saya tamatkan sehari semalam (weekend), sementara saya membutuhkan tiga hari (weekdays) untuk membaca The Lost Symbol yang sedikit lebih tebal dari Da Vinci. Itulah beda weekend dan weekdays ternyata. Sepulang kerja, mata rupanya tidak bisa dipaksa untuk terus membaca sampai target yang kita inginkan, dan di siang hari pun, bukan hal yang mudah untuk menyempatkan diri membacanya dan tetap terus bekerja.

Setelah membaca The Lost Symbol, saya berkesimpulan bahwa bagi saya, The Da Vinci Code tetaplah yang terunggul. Untuk penggarapan plot dan konflik, The Lost Symbol cukup bersaing dengan The Da Vinci Code. Alur keduanya bukan lagi berjalan, tapi berlari dan bahkan berkejaran, tentu. Penulis sepertinya konsisten menjaga pembacanya untuk selalu sportjantung. Detail penokohan sangat kuat. Penemuan demi penemuan mencengangkan. Sedangkan gaya bahasa... aduhai! Selalu membuat terpesona. Diksi yang mantap, kalimat-kalimat yang sungguh extraordinarry. Jika buku ini difilmkan, tentu akan menjadi sebuah film yang dahsyat.

Hanya saja, apa yang saya "dapatkan" dari The Lost Symbol rasanya tak sebanyak apa yang saya raup di The Da Vinci Code. Di The Lost Symbol, otak saya hanya dijejali segunung ocehan tentang Freemason dan segala kebajikannya, itu saja. Saya hanya manggut-manggut karena menyadari, ternyata Washington, DC dapat dikatakan sebagai Kota Freemason, dengan segala bukti yang disajikan. Dan di seratus halaman terakhir, hanyalah memuat pergelaran omong kosong yang tak ada isinya.

Di The Da Vinci Code, saya belajar sejarah, belajar simbol-simbol sambil keheranan, mengungkap misteri-misteri lukisan kelas dunia, mengeksplorasi berbagai situs, mengenal berbagai nama yang telah kita kenal dengan fakta-fakta "baru" di belakang ekor mereka yang belum kita kenali, dan dengan hebatnya disajikan fakta-fakta tentang kontroversi Isa sebagai bukan tuhan, Injil telah diubah, fakta tentang Maria Magdalena, simbol-simbol dan ritualNasrani banyak diserap dari Pagan yang memuja setan yang tentu saja, mengguncang rohani Nasrani. Ini adalah, menurut saya, benar-benar nilai plus yang berharga. Sebab dalam kacamata saya sebagai muslim, ini menjadi semacam alat untuk membuka gerbang penasaran para pembaca untuk menelusuri apa yang benar.

Denyut The Lost Symbol sangat terasa memihak dan menghormati Freemason sebagai aliran kebajikan--yang padahal tentu saja membahayakan semua umat beragama di dunia. AjaranNeotic yang menjadi riset Katherine dalam buku ini menurut saya bukanlah sesuatu yang baru--dan benar. Bahkan pemikiran Islam jauh lebih memukau daripada itu.

Tapi, overall, saya sama sekali tidak menyesal membaca buku ini. Setumpuk informasi tentangFreemason akan semakin mencerdaskan kita. Kita tentu piawai menilai dan mengolahnya sebagai muslim. Yang jelas, saya angkat topi untuk tangan dingin Dan Brown yang menyajikan novel ini dengan sangat mengesankan.

Catatan penting: Tadinya saya memberi Empat Setengah Bintang untuk The Lost Symbol. Tapi seiring pemikiran ulang, menurut saya Empat Bintang cukup untuk novel ini.


~Azzura Dayana, 22 Januari 2010


31 CommentsChronological   Reverse   Threaded
yukinahawmie13 wrote on Jan 22, '10
Jadi penasaran.
Saya baru membaca 2 buku karya Dan Brown. Sepertinya harus memulai perburuan buku lagi :)
meanotherside wrote on Jan 22, '10
yang nggak suka thriller, nggak akan suka buku ini dong?
azzuradayana wrote on Jan 22, '10, edited on Jan 22, '10
Review
@ yukinahawmie13: silakan berburu bukunya ^_^

seperti yg saya tulis di atas, tidak akan menyesal membacanya. walaupun yaa.... ada sedikit tema yg sedikit dilebihkan.

but, just enjoy :)

*internet mulai nyebelin nih loadingnya, hehe*
azzuradayana wrote on Jan 22, '10
yang nggak suka thriller, nggak akan suka buku ini dong? 
nggak begitu say. yg nggak suka thriller, malah akan jadi ketagihan sama yg begini ^_^
miftamifta wrote on Jan 22, '10
hiks,,,,
belum baca buku tsb mbak....
azzuradayana wrote on Jan 22, '10
miftamifta said
hiks,,,,
belum baca buku tsb mbak....
 
oh, masih tergolong buku baru kok mbak. di gramedia aja buku2nya masih promo dan limited edition.

selamat berburu ^_^

*btw, saya sedang ngintip postingan mbak di sebelah, eh ternyata mba udah komen di sini, hehe*
senyumq wrote on Jan 22, '10
Hmm.. Coba deh ntar klo ada rejeki lebih akan sy buru, insha Allah..
azzuradayana wrote on Jan 22, '10
senyumq said
Hmm.. Coba deh ntar klo ada rejeki lebih akan sy buru, insha Allah.. 
oke, kalau begitu saya doakan semoga rezekinya selalu berlebih ^_^
kopiradix wrote on Jan 22, '10
kalau yang muslim baca tidak perlu takut imannya terguncang ya mbak?
meanotherside wrote on Jan 22, '10
nggak begitu say. yg nggak suka thriller, malah akan jadi ketagihan sama yg begini ^_^ 
berapa halaman semuanya???
azzuradayana wrote on Jan 22, '10
kopiradix said
kalau yang muslim baca tidak perlu takut imannya terguncang ya mbak? 
insya Allah tidak terkontaminasi kok. cuma saya sedikit ngerasa bahwa novel ini sangat memandang positif freemasonry, itu saja.
azzuradayana wrote on Jan 22, '10
berapa halaman semuanya??? 
semuanya 709 halaman, jeng :)

pas gue udah baca sampe halaman 400an sambil ngosa-ngosan, gue membatin, "tenang... tenang... tinggal 300 halaman lagi kok..."

*upaya menghibur diri. padahal 300 halaman mah udah seukuran sebuah buku lain ya, hahahaha*
arikunto wrote on Jan 22, '10
penasaran... walau masih bagus TDVC.... tapi nilainya 4,5 mbak?.... hmmm
azzuradayana wrote on Jan 22, '10
arikunto said
penasaran... walau masih bagus TDVC.... tapi nilainya 4,5 mbak?.... hmmm 
ya, karena Da Vinci bintangnya 5, hehehe

*penilaian personal saya*

selamat berburu bukunya ya, Mas Arikunto :)
nsururi wrote on Jan 22, '10
Wah,sdh ada versi bahasa indonesia ya?hunting ahhh ^_^
arddhe wrote on Jan 22, '10
oh jadi 4 setengah bintang ato satu bintang nih?
azzuradayana wrote on Jan 23, '10
nsururi said
Wah,sdh ada versi bahasa indonesia ya?hunting ahhh ^_^ 
iya, sudah ada. penerbitnya Bentang.
azzuradayana wrote on Jan 23, '10, edited on Jan 23, '10
Review
arddhe said
oh jadi 4 setengah bintang ato satu bintang nih? 
apaan sih Di? *gak ngerti*

penting banget naruh bintang dengan benar di judul ya? wkwkwk
arddhe wrote on Jan 23, '10
yaa...menurut gw begitu, kan yang pertama kali terlihat itu, dan memang itulah fungsi bintang2 diatas itu hehehe
azzuradayana wrote on Jan 23, '10
arddhe said
yaa...menurut gw begitu, kan yang pertama kali terlihat itu, dan memang itulah fungsi bintang2 diatas itu hehehe 
enggak, Di. sekarang kalo bikin review, bintang "yang sebenarnya" selalu saya taruh di akhir review. cob adeh lihat beberapa review terbaru :)
masfathin wrote on Jan 23, '10
yang angels and demons mbak Yana baca gak?
arddhe wrote on Jan 24, '10
enggak, Di. sekarang kalo bikin review, bintang "yang sebenarnya" selalu saya taruh di akhir review. cob adeh lihat beberapa review terbaru :) 
hooo...baiklaahh..
kirain tadi penilaiannya bakal sama ama temanku, dia cuman ngasih 2setengah bintang, hehe
azzuradayana wrote on Jan 25, '10
masfathin said
yang angels and demons mbak Yana baca gak? 
kalo yg ini, nggak tamat-tamat bacanya, haha. kenapa emangnya Fathin?
azzuradayana wrote on Jan 25, '10
arddhe said
kirain tadi penilaiannya bakal sama ama temanku, dia cuman ngasih 2setengah bintang, hehe 
gak tega ngasih segitu, cz bahasanya dahsyat (menurutku), dan eksplorasinya mantap. itu dua unsur teratas yang menyumbang poin. karena hal yang sedikit mengecewakan hanyalah keberpihakan dan ocehan monoton tentang "kebaikan" freemasonry, inilah yang mengurangi keunggulannya. just that :)
masfathin wrote on Jan 25, '10
kalo yg ini, nggak tamat-tamat bacanya, haha. kenapa emangnya Fathin? 
nggak, kayaknya mbak yana suka sama Dan brown, aku cuma da vinci code sih hgegegege
meanotherside wrote on Jan 28, '10
tumben kali ini nggak pelit ngasi nilai bu guruww??
azzuradayana wrote on Jan 28, '10
masfathin said
nggak, kayaknya mbak yana suka sama Dan brown, aku cuma da vinci code sih hgegegege 
ooh, begitu. yaa suka aja sama kecerdasannya meramu cerita.
azzuradayana wrote on Jan 28, '10
tumben kali ini nggak pelit ngasi nilai bu guruww?? 
sebenernya pengen pelit lho, hahaha
thefachmy wrote on Feb 6, '10
wah, dari era da vinci code sampai lost symbol belum baca semua.. :D tapi, kalo filmnya sudah khatam semua... duh, berarti masuk kategori cupu nih....
azzuradayana wrote on Feb 8, '10
thefachmy said
wah, dari era da vinci code sampai lost symbol belum baca semua.. :D tapi, kalo filmnya sudah khatam semua... duh, berarti masuk kategori cupu nih.... 
bacalah, bacalah... ada banyak yg jauh lebih keren di dalam bukunya, dibandingkan filmya--meskipun katanya filmnya juga sudah cukup bagus.
farhanyusufrizza wrote on Aug 21, '10
bagus ya mba.. ah jadi penasaran..