"Membaca Tahta Mahameru (Pemenang II Lomba Novel Republika).
Jelas sekali penulisnya seorang backpacker :) Dari Mahameru, Borobudur, Tanjung Bira - Sulsel, membuatku ragu Azzura Dayana ini orang Palembang atau Jawa-Makassar ? :) Deskripsi latar sangat jelas. Sepertinya saya harus juga merantau untuk novel berikutnya. Jangan hanya bisa nulis tentang Bugis dan Bugis:)"
Jelas sekali penulisnya seorang backpacker :) Dari Mahameru, Borobudur, Tanjung Bira - Sulsel, membuatku ragu Azzura Dayana ini orang Palembang atau Jawa-Makassar ? :) Deskripsi latar sangat jelas. Sepertinya saya harus juga merantau untuk novel berikutnya. Jangan hanya bisa nulis tentang Bugis dan Bugis:)"
Demikian tulis sahabat saya, Gegge Mappangewa, di status Facebooknya. Pemikiran sang jawara utama Lomba Novel Republika dengan judul novelnya Lontara Rindu ini sempat membuat saya tersenyum-senyum juga. Tampaknya saya cukup berhasil untuk tidak menampakkan ke-Palembang-an saya di novel ketujuh saya ini, ya :)
Ya,
novel ini memang berlatarkan banyak tempat: yang terutama adalah desa
Ranu Pane & Gunung Semeru di Jawa Timur, dan Tanjung Bira di telapak
kaki Sulawesi Selatan. Tempat-tempat super eksotis yang memang pernah
saya datangi dan saya eksplor. Latar lainnya adalah Borobudur, Makassar,
Bromo, Jakarta, dan Surabaya.
***
Hari ini, kiriman 10 eksemplar novel Tahta Mahameru tiba di rumah saya. Novel ini insyaAllah sudah bisa dicari di toko buku Gramedia.
Hari ini, kiriman 10 eksemplar novel Tahta Mahameru tiba di rumah saya. Novel ini insyaAllah sudah bisa dicari di toko buku Gramedia.
SINOPSIS:
“Mahameru… Puncak Abadi Para Dewa.” Ikhsan memandang Mahameru lagi. “Apakah itu artinya… Allah tidak punya tempat di sana?”
Faras, si gadis kutu buku asal desa Ranu Pane hanya bisa mengangkat tinggi kedua alisnya.
“Seperti aku, kamu juga tidak tahu banyak tentang tahta Mahameru?” tanyanya lagi.
Tahta Mahameru?
Itulah
salah satu dari tiga pertanyaan tak terjawab dari Ikhsan kepada Faras.
Masing-masing diajukan dalam tiga pertemuan singkat mereka sebelum
mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa itu. Pendaki gunung berwatak
keras dari keluarga yang penuh kebencian ini menjadikan Mahameru
sebagai peredam sesaat jiwanya yang penuh dendam. Namun kegetiran
semakin memuncak sampai akhirnya ia benar-benar membalas dendam dan
hidup terasing. Faras, sang teman baik yang merasa bersalah dalam
terseretnya Ikhsan ke ujung tanduk menelusur jejak sang pendaki hingga
melintasi pulau. Ia ditakdirkan bertemu dan seperjalanan panjang dengan
Mareta, seseorang yang ternyata terkait dalam dendam keluarga Ikhsan.
Apa
sebenarnya yang terjadi pada Ikhsan setelah menghilang tiga tahun?
Lalu masih pentingkah Faras mengungkap semua jawab atas pertanyaan
esensial Ikhsan yang dulu, melalui keajaiban demi keajaiban dalam
pendakian Mahameru yang mungkin tak terlihat selama ini?
Tahta
Mahameru, sebuah novel yang tak hanya menyajikan rangkaian peristiwa
luar biasa tentang kehidupan anak manusia, tapi juga menyuguhkan
petualangan tokoh-tokohnya dari satu daerah ke daerah lain,
menghadirkan sisi religi yang menggugah, dan ikut mengupas latar adat
suku Bugis yang kental dan terkenal akan kapal pinisi mereka. Serta
tentu saja, pendakian Gunung Mahameru yang berbeda dari biasanya.
***
More details:
Tokoh utama: Raja Ikhsan, Faras, Mareta (nama2 terinspirasi dari nama murid-murid)
Sudut pandang: orang pertama, dari tiga tokoh utama di atas secara bergantian
Alur: maju - mundur
Tebal: 380 halaman
Harga per
eksemplar Rp55.000.
Pemesanan bisa juga di: Republika, atau azzura_dayana@yahoo.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar