Social Icons

Pages

Azzura Dayana

Azzura Dayana

Rabu, 15 Januari 2014

Pulau Tidung

Berjalan-jalan mengeksplorasi salah satu pulau yang cukup kenamaan di Kepulauan Seribu. Pulau Tidung Besar yang memiliki luas sekitar seratus hektar. Butuh waktu tiga jam menyeberang dengan kapal penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Muara Angke di Jakarta untuk menuju pulau ini. Di dekat Pulau Tidung Besar terdapat sebuah pulau kecil tidak berpenghuni yang disebut Pulau Tidung Kecil. Luasnya sekira kurang dari setengah luas Tidung Besar. Antara dua pulau ini dihubungkan dengan sebuah jembatan kayu yang panjang dan berkelok. Wisatawan paling gemar menyeberangi jembatan ini di kala pagi untuk melihat sunrise atau menjelang sore sembari menunggu sunset. Sayangnya, ketika kami ke sana, mendung meliputi di pagi dan sorenya.

Selamat datang di Kepulauan Seribu. Pulau Tidung Besar.

Meninggalkan Tidung Besar. Menyusuri jembatan kayu menuju Tidung Kecil.

Tidung Kecil telah tampak

Liku jembatan

Jembatan dan Pulau Tidung dari kejauhan

Menapaki jembatan di atas laut

Salah satu sisi tepian Pulau Tidung Kecil yang sepi tanpa penduduk

Time for snorkeling. Aktivitas dua jam yang menyenangkan dan nyaris lupa waktu dibuatnya ;-)
Spot snorkeling di pulau ini lumayan lah. Nilai 7. Hehe.

Kapal yang membawa kami ke spot snorkeling

Rombongan tim lain yang juga berangkat snorkeling

Kapal yang membawa kami ke spot snorkeling, sebelum berangkat

another view of Tidung Besar

another view of Tidung Besar

another view of Tidung Besar

another view of Tidung Besar

another view of Tidung Besar

another view of Tidung Besar

another view of Tidung Besar

Rumput Laut di tepi perairan Pulau Tidung

another view of Tidung Besar





Senin, 06 Januari 2014

Tugu Rimau Kembali (Gerbang Pendakian Gunung Dempo)

.

Hari terakhir di tahun masehi 2013, saya menginjak tempat ini lagi, seperti persis satu tahun yang lalu (31 Desember 2012). Tugu Rimau, Pagar Alam, Sumatera Selatan. Di lokasi yang terletak di ketinggian 1.820 meter di atas permukaan laut ini terdapat pos lapor pendakian Gunung Dempo. Gunung yang merupakan titik tertinggi kedua di Pulau Sumatera (3.183 meter di atas permukaan laut).

Saya hanya pergi berdua dengan Kak Ian ke tempat ini, mengendarai motor Yamaha putih-hijau, menembus gerimis yang datang dan pergi, juga menembus udara begitu dingin yang entah berapa suhunya. Tiba di Tugu Rimau yang merupakan satu dari dua jalur pendakian Dempo, suasana cukup ramai oleh pengunjung. Tidak semuanya pendaki. Ada juga para wisatawan saja yang sekadar ingin rekreasi. Mungkin termasuk juga kami. Saya bertemu dengan adik-adik dari Teknik Pertambangan Unsri yang mengenal saya. Berceritalah kami sejenak. Kak Ian juga bertemu dengan beberapa rekannya di sana, yang termasuk di antaranya adalah para panitia Festival Gunung Dempo. Dari informasi yang kami peroleh, telah terdata 600 pendaki yang mendaki Gunung Dempo di momen tahun baru masehi 2014 ini. 

Kami sendiri tidak bermaksud mendaki. Hanya kangen dengan tempat ini, dan sekalian ingin melihat-lihat suasana persiapan pendakian rombongan teman-teman pendaki. Kebetulan pula kami memang sedang berada di Pagar Alam untuk silaturahim keluarga. Itulah sebabnya kami tidak membawa peralatan apa pun, bahkan sarung tangan sekalipun, meski jemari tangan sudah nyaris membeku rasanya.

Tugu Rimau 1820 mdpl

Suasana di titik awal pendakian Dempo

Spanduk Dempo Green Community

Festival Gunung Dempo II:
- Pendakian gunung bersama
- Bersih gunung
Penanaman bibit pohon
- Malam keakraban pecinta alam
- Lomba bersih gunung

Spanduk selamat datang para pendaki

Suasana siang berkabut di Tugu Rimau
Patung Si Rimau jadi rebutan untuk teman berfoto :-)

Kami tak ketinggalan :D

Pos lapor

Selamat datang para peserta festival

Here is the pin
"Selamatkan Bumi"