Social Icons

Pages

Azzura Dayana

Azzura Dayana

Sabtu, 14 September 2013

Syahdu Dhuha...

Syahdu dhuha...

Wahai Allah

Sungguh, waktu dhuha adalah dhuha-Mu
Kemegahan adalah kemegahan-Mu
Keindahan adalah keindahan-Mu
Kekuatan adalah kekuatan-Mu
Kekuasaan adalah kekuasaan-Mu

Wahai Allah

Jika rezeki hamba berada di langit, maka turunkanlah
Jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah
Jika sulit, maka mudahkanlah
Jika haram, maka sucikanlah
Jika jauh, maka dekatkanlah

Dengan kebenaran dhuha-Mu, kemegahan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, kekuasaan-Mu, berikanlah kepada hamba segala sesuatu yang telah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang soleh


***


Dhuha ini, tiba-tiba saya teringat pada kalimat-kalimat bertenaga yang dituturkan murabbiyah saya suatu hari. Berawal dari kisah tentang kerasnya perjuangan hidup yang dia lalui semasa kecil hingga remaja. Hingga berhasil mendapatkan hadiah demi hadiah dari Allah yang membahagiakan hidupnya di kemudian waktu.


Memang demikianlah hidup, katanya. Hidup adalah masa-masa di mana masalah dihadirkan satu per satu atau berangkaian. Tak ada manusia dewasa yang hidup dalam kebahagiaan selamanya. Bahkan ketika ia telah berkecukupan atau malah berlebihan, ia justru bisa menemukan bahwa di situlah letak masalahnya. Maka masalah bukan hanya milik orang miskin. Bukan hanya milik orang yang lemah. Bukan hanya milik orang yang kekurangan lahir dan batin. Anak kecil pun sebagian telah digariskan untuk memiliki masalah dalam hidupnya.


Manusia diuji dengan kekurangan, kehilangan, kematian. Manusia diuji dengan perbedaan, kesalahan, dan kesakitan. Persandaran kepada Allah adalah sebaik-baik tempat, sebaik-baik sikap beriring ikhtiar. Tempat meminta supaya segala ujian yang berbeda bentuk dan porsinya itu bisa diatasi.


"Kalau engkau 'kehilangan' sesuatu, mungkin saja mengiring hilangnya dhuha-mu. Maka kembalilah ke dalam dhuhamu, dan coba engkau temukan kembali apa yang hilang, atau kurang darimu. Dari apa yang hilang, Allah akan gantikan. Dari apa yang kurang, Allah akan cukupkan. Asal jadikan Dia selalu sebagai persandaranmu. Asal engkau terus berusaha di dunia dan selalu menemui-Nya di setiap waktu yang mulia."


Maka... merenunglah jiwa di dhuha syahdu-Nya.


"Allah memang selalu bekerja dengan caranya, untuk menguji semua hamba-Nya. Sekeras apa pun kita mengusahakan sesuatu, jika kata-Nya ‘tidak’, maka tidak akan terjadi. Sebaliknya, sekeras apa pun kita menjauhi sesuatu, tapi jika kata-Nya ‘ya’, maka ia pasti terjadi."


"Allah telah tetapkan apa-apa yang terbaik bagi tiap-tiap kita. Takkan tertukar milikmu dan miliknya. Tidak akan tertukar cinta. Tugas kita hanyalah menjaga, dan berusaha."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar