: untuk Mahameru
Meski banyak bunga tertebar di dunia
Tapi bunga kita adalah bunga yang sama: Edelweiss
Jatuh cinta kita tak tersekap waktu
Meski selaksa langkah memacuku menempuh
peradaban
Tapi kejernihan tetap di hati Ranu Kumbolo
Tetap pada telinga Ranu Pane
Bersama ikan-ikan kedinginan dan kaki-kaki kepayahan
Jangan menatap ragu pada mata hatiku
Jangan muram dalam dinginmu yang berangsur
pudar
Tak kan kubiar semua yang datang menanam luka
Aku yang akan menjagamu
Mahameru
Bertahanlah dengan pinus-pinus dan cemaramu
Simpan tajam mata macan, beruang, dan ular
sabanamu
Alirkan pelepas dahaga sepanjang napas
melintasimu
Kepada langkah yang teramat cermat hanya
bagimu
Aku adalah mata yang teramat sanjung pada
agungmu
Tanganku melipur cemas dan menjaga anggunmu
Bicaraku adalah kedekatan bagi diammu
Engkau dan aku sama-sama tahu
Selalu sebijak itu kucinta padamu
***
~a poem by Azzura Dayana
seolah memerankan Raja Ikhsan, ketika menuliskan puisi ini ;-)
~tuk semua pecinta Mahameru, semoga jadi pecinta alam sejati yg takjub pd Penciptanya
~tuk semua pecinta Mahameru, semoga jadi pecinta alam sejati yg takjub pd Penciptanya
sukaaaaa :)
BalasHapusbagus puisisnya mbak,, :)
BalasHapusaku baru baca ini sekarang. dan sekarang udah 2021.
BalasHapussetelah tahun lalu aku jatuh cinta sama Altitude 3676.