Social Icons

Pages

Azzura Dayana

Azzura Dayana

Rabu, 08 Juli 2009

[Review] De Winst -vs- Katastrofa Cinta


ReviewReviewReviewReviewjul 7, '09 2:15 pm
for everyone
Category:Books
Genre:Literature & Fiction
Author:Afifah Afra
Judul Buku: De Winst: Sebuah Novel Pembangkit Idealisme

Penulis: Afifah Afra

Harga: Rp. 40.000

 


Apa sebenarnya yang paling mengikat kita ketika hati ini tertarik pada sebuah novel? Judulnya? Kaver? Nama penulisnya? Sinopsisnya?

Dalam hal De Winst (DW), keempat poin itulah yang mengundang minat saya. Judulnya unik, kavernya eye-catching, penulisnya termasuk penulis senior yang saya kagumi, sinopsisnya, sempat membuat saya berdecak (sebab bahkan saya pun belum berani mengambil tema seberat ini!).

 

Ada politik, semangat kebangsaan, cinta, dan pergulatan nasib yang dibicarakan oleh tiga ratus tiga puluh enam lembar kertas yang terjilid kaver berwarna gelap ini. Berfokus pada seorang RM Rangga Puruhita yang pulang ke Hindia Belanda dengan membawa gelar sarjana ekonomi dari Universiteit Leiden yang fenomenal itu. Tokoh-tokoh yang tak kalah penting perannya adalah Sekar Prembayun, gadis bangsawan Solo yang telah dijodohkan dengan Rangga; Everdine Kareen Spinoza, gadis Belanda yang sempat menjadi tambatan hati Rangga sepertemuan mereka di kapal dalam perjalanan ke Indonesia. Lalu muncul Kresna, pemuda misterius yang mengaku kekasih Sekar, serta Pratiwi dan Jatmika para aktivis Partai Rakyat.

 

Ada banyak pergolakan yang terjadi: provokasi si misterius Kresna pada Rangga untuk ikut berjuang melawan imperialisme, cinta-yang-tak-mungkin antara Rangga dan Kareen, aksi demi aksi si antagonis Jan Thijsse (lelaki Belanda yang kemudian menjadi suami Kareen), bencana yang dialami Pratiwi, idealisme Jatmika yang dicintai Sekar, serta simpati Rangga terhadap Sekar yang lambat laun hadir. Konflik berkelindan.

 

Saya menamatkan novel ini di atas bis, dalam perjalanan dari Jakarta ke Palembang, beberapa bulan lalu. Novel ini membuat saya benar-benar merasa tercebur ke zaman klasik Indonesia. Saya membayangkan pabrik gula, Keraton Solo tempo dulu, makhluk-makhluk pirang yang mondar-mandir di sana, serta bius imperialismenya. Sangat kental!

 

Tentu, menamatkan novel ini tidaklah sulit jika telah ada pemikat berlebih seperti itu. Tapi lantas, saya membandingkan DW yang di kaver depannya tertulis “Karya Terbaik Afifah Afra” dengan salah satu novel beliau lainnya yang sangat saya acungi jempol: Katastrofa Cinta.

***

 

Melompat sejenak ke Katastrofa Cinta (KC).


Judul Buku: Katastrofa Cinta: Novel Lintas Zaman

Penulis: Afifah Afra

Harga: Rp. 39.500


Saya memberi empat bintang untuk novel yang satu ini. Hanya dua ratus tujuh puluh halaman saja isinya, tapi cukup untuk membakar emosi kita sebagai pembaca. Di kavernya tertulis: Novel Lintas Zaman. Ketika membacanya, saya pun mengerti mengapa disebut demikian. Ada dua tokoh utama dalam novel ini, sama-sama perempuan, namun dari zaman yang berbeda. Perempuan pertama adalah Astuti, gadis Indonesia berparas jelita yang mengalami kekerasan dan penderitaan dari tangan ke tangan, yang kemudian membentuknya menjadi sosok ambisius. Cintanya berpindah-pindah, penuh dengan peluh dan luka, namun ia sendiri tidak mempedulikannya. Yang ia cari hanya kebebasan dan kesenangan hidup.

 

Tokoh kedua adalah perempuan muda berdarah Tionghoa bernama Cempaka. Ia menjadi korban peristiwa Mei 1998, diperkosa, kehilangan keluarganya dan dikecewakan oleh lelaki yang selama ini ia sukai karena begitu patriotik di matanya. Ia terdampar dari tempat ke tempat, lalu bertemu dengan Mbah Murong di suatu saat, yang tak lain adalah Astuti jelita yang telah menjadi tua dan buruk rupa dimangsa peristiwa. Dari sanalah mereka memulai hidup bersama yang pahit, memakan pahit, dan berakhir dalam pahit pula.

***

 

Seperti yang saya katakan sebelumnya, sama-sama ditarik ke era lampau, saya terpesona pada nuansa kehidupan klasik dalam DW, tapi saya terseret arus yang maut dalam KC.

Ada pertarungan ideologi dalam DW dan KC. DW lebih memacu semangat patriotisme kita, sedangkan KC bisa membuat bungkam sejenak semangat brutal manusia yang menyuguhkan pada kita betapa keras “perjuangan” itu, betapa banyak korban, betapa kejam.

 

Saya merasakan tokoh-tokoh De Winst sangat hidup dan “mewakili” yang sebenarnya, jika mereka memang ada. Tapi, di satu sisi, saya kecewa juga dengan karakter Rangga yang lembek. Kesejatian itu malah ditunjukkan oleh Sekar dan Jatmika, laki-laki yang bahkan hanya memakan beberapa halaman dari buku ini. Saya menggelengkan kepala untuk “rahasia” kemisteriusan Kresna yang bagi saya kurang masuk akal. Betapa sebuah senyum yang terlalu cantik untuk seorang laki-laki sangat tidak cukup untuk meyakinkan saya bahwa sebenarnya ia bukanlah seorang lelaki yang nyata.

 

Sedangkan di KC, saya sulit mencari poin ketidakpuasan saya pada “kekuatan” tokoh-tokoh. Bahkan tokoh utama, Mbah Murong alias Astuti, benar-benar tidak bisa hilang dari otak saya hingga hari ini, karena begitu kuat dan tragis karakternya.

 

Saya menyukai loncatan-loncatan flashback-present scene dalam KC. Saya mencintai kalimat-kalimat berdiksi sangat nyastra, kaya dan berakar yang sarat dalam KC.

 

Saya puas dengan DW, sebagaimana saya sanggup menuntaskan timbunan penasaran saya di atas bis eksekutif yang bergoyang-goyang, dengan sinar matahari sore, lampu yang sesekali saja dihidupkan ketika malam, di atas kapal menyeberangi Selat Sunda, dan pagi hari dengan mata cekung. Dalam waktu yang terlepas-lepas, memang.

 

Jadi, berapa bintang yang saya titipkan untuk De Winst? TIGA SETENGAH.

 

Kepada Mbak Afifah, saya selalu salut padamu. Semakin. Two thumbs up! ^_^

34 CommentsChronological   Reverse   Threaded
imazahra wrote on Jul 7, '09
Whuaaaaaaaaa, ini yg kutunggu, finally!!! :D
*mulai duduk manis*
imazahra wrote on Jul 7, '09
Saya mencintai kalimat-kalimat berdiksi sangat nyastra, kaya dan berakar yang sarat dalam KC. 
Wow! Keren resensimu kali ini, PADAT kata2nya, tidak menggelambir, juga terpilih.

4 bintang utk reviewernya :-D

Tentang KC,
I love it, diksinya kuat, karakternya kuat. Jalan cerita dan isu yg diangkat juga kuat. Mba Afifah sungguh TOP! Sayangnya covernya jelek, sorry Yan, for being honest :-(
meanotherside wrote on Jul 7, '09
hmmm.... jadi kepengen beli katastrofa cinta...!
dewayanie wrote on Jul 7, '09
Yan.. kayaknya berat niih reviewnya plus novelnya tentu ....... *berkerut kening....*
payah euy otakku.. msh seneng yg ringan2x bahagia gitu.........^_^
azzuradayana wrote on Jul 7, '09
imazahra said
*mulai duduk manis* 
semanis apa ya? hehehe
azzuradayana wrote on Jul 7, '09
imazahra said
4 bintang utk reviewernya :-D 
lima bintang untuk buku yang ditulis reviewernya... (*halah!)
azzuradayana wrote on Jul 7, '09
imazahra said
Tentang KC,
I love it, diksinya kuat, karakternya kuat. Jalan cerita dan isu yg diangkat juga kuat. Mba Afifah sungguh TOP! Sayangnya covernya jelek, sorry Yan, for being honest :-(
 
yup, setujuooo..... nggak bisa diragukan lagi emang. gaya bahasanya itu... trik mengemas alur itu... ck ck ck...
azzuradayana wrote on Jul 7, '09
jadi kepengen beli katastrofa cinta...! 
harus! pesen sekarang ya!! berapa biji? (* jadi serasa sales buku..., hihihi*)
azzuradayana wrote on Jul 7, '09
dewayanie said
Yan.. kayaknya berat niih reviewnya plus novelnya tentu ....... *berkerut kening....*
payah euy otakku.. msh seneng yg ringan2x bahagia gitu.........^_^
 
nggak seberat itu kok mbak. sebenarnya novelnya enak dibaca, asalkan, kita sedang tidak ada tekanan ketika membacanya. misalkan, tekanan utang ke tetangga, tekanan belum masak buat orang serumah, tekanan cucian yg menumpuk, dan tekanan bokek sehingga bukunya minjem doang, ngga beli.

hahaha. (*dari yg ngereview seriously jadi ngawur deh aku...*)
imazahra wrote on Jul 7, '09
dari yg ngereview seriously jadi ngawur deh aku... 
See, she breaks her rule!
wakakakak :-D
diaryperi wrote on Jul 7, '09
Cari ah, serbu toko buku, temukan yang kumau...

Hihihi...:-D
diaryperi wrote on Jul 7, '09
Cari ah, serbu toko buku, temukan yang kumau...

Hihihi...:-D
azzuradayana wrote on Jul 7, '09, edited on Jul 7, '09
imazahra said
See, she breaks her rule!
wakakakak :-D
 
tapi kan tetap fokus ke semangat dan perjuangan membeli dan membaca buku atuh mbak, hehe. habisnya, mb dewayanie belum tertantang tuh untuk membaca KC... padahal sayang ya mbak kalo belum baca.

believe me, you'll get much things from that.. (lirik2 mbak ima, ya kan mbak?? :p) Rayuan maaaauuuutttt....
azzuradayana wrote on Jul 7, '09
diaryperi said
Cari ah, serbu toko buku, temukan yang kumau... 
tapi jangan salah pilih ya. yg satu ini mesti masuk kantong belanjaan... ;p
diaryperi wrote on Jul 7, '09
tapi jangan salah pilih ya. yg satu ini mesti masuk kantong belanjaan... ;p 
siapp...mbak afifah afra penulis kesukaan saya. besyukur pernah ketemu waktu silnas kemarin...
hihiii....:))
si4ri wrote on Jul 7, '09
Belom baca, tapi kayaknya bagus
dewayanie wrote on Jul 7, '09
nggak seberat itu kok mbak. sebenarnya novelnya enak dibaca, asalkan, kita sedang tidak ada tekanan ketika membacanya. misalkan, tekanan utang ke tetangga, tekanan belum masak buat orang serumah, tekanan cucian yg menumpuk, dan tekanan bokek sehingga bukunya minjem doang, ngga beli.

hahaha. (*dari yg ngereview seriously jadi ngawur deh aku...*)
 
yyaa setuju... kadang2x tekanan memang terkadang mengganggu... tapi kadang2x rindu juga... hehheheh
azzuradayana wrote on Jul 7, '09
diaryperi said
siapp...mbak afifah afra penulis kesukaan saya. besyukur pernah ketemu waktu silnas kemarin...
hihiii....:))
 
ketemu lagi nanti pas munas yaa... secara.. beliau kan juga jadi tuan rumah ^_^

happy reading the book.
azzuradayana wrote on Jul 7, '09, edited on Jul 7, '09
si4ri said
Belom baca, tapi kayaknya bagus 
kalau sudah baca, "kayaknya" akan berubah menjadi "memang" ^_^

selamat berburu!
azzuradayana wrote on Jul 7, '09
dewayanie said
yyaa setuju... kadang2x tekanan memang terkadang mengganggu... tapi kadang2x rindu juga... hehheheh 
semoga "rindu" itu bisa mengalahkan segala tekanan... amin.

nggak akan nyesel kok mbak baca buku ini. oke?? ^_^
si4ri wrote on Jul 7, '09
Semoga. Cuma lagi males nyari2, minjem aja sukanya.. hehehe
azzuradayana wrote on Jul 7, '09, edited on Jul 7, '09
si4ri said
Semoga. Cuma lagi males nyari2, minjem aja sukanya.. hehehe 
boleh pinjem aja tuh kedua-duanya, punyaku. tapi kamu mesti ngambil sendiri ke palembang sana... hehehe

secaraaa... aku kalo punya buku-buku keren, pulangnya pasti kubawa dan kutinggalin di sana, biar adik-adikku bisa baca doong...
si4ri wrote on Jul 7, '09
boleh pinjem aja tuh kedua-duanya, punyaku. tapi kamu mesti ngambil sendiri ke palembang sana... hehehe
Amaaan... ntar kalo ke padang, terjun pake parasut di palembang... (nekad amat?)
azzuradayana wrote on Jul 7, '09
si4ri said
Amaaan... ntar kalo ke padang, terjun pake parasut di palembang... (nekad amat?) 
Hati-hati yak!

*hati-hati parasutnya nyangkut di menara jembatan Ampera maksudnya, hahaha*
arthepassion wrote on Jul 7, '09
oke deeehhh.... hati-hati lah... buku Katastrofa bakal hilang mendadak dari display kantor ini tampaknya ahahaha... ;D
azzuradayana wrote on Jul 7, '09
oke deeehhh.... hati-hati lah... buku Katastrofa bakal hilang mendadak dari display kantor ini tampaknya ahahaha... ;D 
owh, bakal ilang dipinjem yaa? kasian, harus disuruh beli tuuh...
si4ri wrote on Jul 7, '09
Kalo yang kedua itu (Katastrofa) keknya bagus, cuma dari dulu aku ogah baca buku yang fokus pada ketidak berdayaan deh, maksudnya suka gak sabaran gitu bacanya....Pengen teriak : Hajaarrrr...hajaaarrr....
(kebanyakan baca komik jepang jadi gini nih)
azzuradayana wrote on Jul 7, '09
si4ri said
Kalo yang kedua itu (Katastrofa) keknya bagus, cuma dari dulu aku ogah baca buku yang fokus pada ketidak berdayaan deh, maksudnya suka gak sabaran gitu bacanya....Pengen teriak : Hajaarrrr...hajaaarrr....
(kebanyakan baca komik jepang jadi gini nih)
 
hahaha...

tidak tidak... bukan ketidakberdayaan yang menjadi fokus, tapi perjuangan... (*bijak mode on*)

harusnya pas bukfer tadi tuh belinya, kan mumpung diskon. apa boleh buat...
niwanda wrote on Jul 15, '09
Dua-duanya belum sempat dibaca... belakangan selalu tergilas sama buku-buku yang lebih tipis.
nurhay wrote on Jul 16, '09
TIIIDDAAAAKKK .......... !!!
afifahafra wrote on Mar 11, '10
Makasih ... makasih ... ditunggu revieuw untuk buku saya: de Liefde, semoga bintangnya nggak semakin turun, hiks :-)
azzuradayana wrote on Jun 21
niwanda said
Dua-duanya belum sempat dibaca... belakangan selalu tergilas sama buku-buku yang lebih tipis. 
ayooo mbak... semangat utk membaca buku2 tebaal, hehehe
azzuradayana wrote on Jun 21
nurhay said
TIIIDDAAAAKKK .......... !!! 
diteror buku! hehe
azzuradayana wrote on Jun 21
afifahafra said
Makasih ... makasih ... ditunggu revieuw untuk buku saya: de Liefde, semoga bintangnya nggak semakin turun, hiks :-) 
Pokoknya, aku ngefaaaaans banget sama Katastrofa Cinta-nya Mbak Afra. Seriusan. Kagum banget sama penokohannya. Sempurna utk masing2 penggambaran peran.
Jalinan plot yg maju mundur berkelindan itu bener2 menguras emosi.
Dan, Mbak, nanti aku pesan lagi Trilogi De Winst, ya. De Winst punyaku ilang, aku lupa siapa yg minjem. Sementara De Liefde kan aku numpang baca punya Mb Dee :-D
Thanks much. Love u.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar