Social Icons

Pages

Azzura Dayana

Azzura Dayana

Selasa, 23 April 2013

Bengkulu Memories

Yang selalu akan terkenang tentang Bengkulu:

"Aku titipkan negeri ini padamu."

"Aku ingin mencintai-Mu, setulusnya, sebenar-benar aku cinta. Dalam doa, dalam ucapan, dalam setiap langkahku."

"Kaki Harap Dilepas."

"Gawat 2013"

Cuaca yang teramat sangat panas di siang 22 April 2013.


~~~~~~


"Aku titipkan negeri ini padamu," adalah kalimat yang terdapat pada poster Bung Karno dan Ibu Fatmawati, di beranda rumah kediaman Bung Karno pada masa pengasingan beliau oleh Belanda di Bengkulu. Kalimat ini terdengar romantis, dan tentu saja bermakna sangat dalam. Saya jadi terinspirasi untuk menjadikannya sebuah judul tulisan, atau judul bab dari entah novel mana nanti :-)

"Aku ingin mencintai-Mu, setulusnya, sebenar-benar aku cinta. Dalam doa, dalam ucapan, dalam setiap langkahku. Aku ingin mendekati-Mu, selamanya, sehina apa pun diriku. Kuberharap untuk bertemu dengan-Mu ya Rabbi." Ini adalah lirik salah satu nasyid milik Edcoustic. Nasyid berjudul Aku Ingin Mencintai-Mu Setulusnya ini tadinya saya anggap biasa-biasa saja. Kemudian menjadi lebih dari biasa sejak lagu ini dilantunkan oleh adik-adik mahasiswa pada pembukaan acara bedah novel Tahta Mahameru di Unib. Sajian yang apik. 

"Kaki Harap Dilepas," adalah tulisan di atas kertas yang kami temukan di pangkal tangga rumah Ibu Fatmawati Soekarno. Sebenarnya tulisan itu lengkapnya berbunyi "Alas Kaki Harap Dilepas", tapi bagian 'alas'nya sedikit robek termasuk perekatnya, dan kemudian terlipat, sehingga tidak terbaca lagi. Otomatis kalimat itu menjadi bahan guyonan kami saat mau menaiki tangga rumah itu, dan sampai beberapa kali saat mengingatnya lagi pun, masih saja saya tak bisa menahan geli.

"Gawat 2013," ini ditulis di atas pasir putih Pantai Panjang, oleh beberapa panitia akhwat yang mendampingi jalan-jalan sore hari itu. Saya sempat heran, kok mereka menuliskan demikian. Dan rupa-rupanya, Gawat 2013 itu adalah singkatan dari 'Gabungan Akhwat 2013'. Hahaha.... betapa 'terlalu' kreatif :). Saya tak akan pernah melupakan adik-adik panitia akhwat acara bedah novel Tahta Mahameru ini. Mereka yang begitu tulus dan baiknya, ceria, serta menyenangkan sepanjang siang dan malam kebersamaan kami. Jazakumullah.....

Selain itu, menjadi pengalaman yang sungguh unik, yaitu merasakan betapa amat sangat panasnya cuaca mulai pagi hingga sore 22 April 2013, terutama saat kami makan siang bersama di salah satu kantin Unib yang ramai. Berkipas-kipas pun tak cukup untuk mengusir gerah. Hampir frustrasi rasanya menghadapi cuaca kota pantai yang sungguh menyengat itu :). Akan tetapi, saya terhibur oleh suasana keramaian mahasiswa di kantin tersebut, yang membuat saya mengenang kembali masa-masa indah saat menjadi mahasiswa.

Dan tentu saja, tak akan terlupakan suasana acara bedah novel Tahta Mahameru di Aula Dekanat FKIP Universitas Bengkulu pada Ahad, 21 April 2013, dengan peserta yang ramai dan antusias. Juga, pengalaman menjelajah tempat-tempat eksotik di Bengkulu, seperti beberapa yang tersaji berikut ini:


Spanduk acara bedah buku
Benteng Marlborough
Benteng Marlborough, dari depan
Benteng Marlborough, yang terletak di tepi Pantai Tapak Paderi

Benteng Marlborough
Mengunjungi Danau Dendam Tak Sudah, yang pernah dikunjungi oleh Raja Ikhsan (Tahta Mahameru :))
Sunset Pantai Panjang
Sunset Pantai Panjang
Sunset Pantai Panjang
Thomas Parr Monument
Rumah Ibu Fatmawati Soekarno
Dan lucunya, kami menemukan ini di tangga rumah tersebut.
Di depan rumah kediaman Bung Karno pada masa pengasingan di Bengkulu
"Aku Titipkan Negeri Ini Padamu..."

Danau kecil yang asri di belakang gedung rektorat Universitas Bengkulu
Dan kembali lagi kepada acara bedah buku, foto ini adalah satu kenang-kenangan koleksi adinda Ismi. Terima kasih untuk fotonya, dan semoga tercapai impian kalian mendaki Mahameru. Aamiin :-)