Social Icons

Pages

Azzura Dayana

Azzura Dayana

Jumat, 06 November 2009

[Review] Perahu Kertas


ReviewReviewReviewnov 5, '09 9:25 am
for everyone
Category:Books
Genre:Literature & Fiction
Author:Dee

PERAHU KERTAS
 (A Novel)

Penulis: Dee (Dewi Lestari)
Penerbit: Bentang, 2009
Harga: Rp69.000



Apakah ia salah karena tidak merasakan kebahagiaan yang sama? Apakah ia puas atas kesuksesannya menyenangkan orang lain? Dan apakah ia cukup berduka atas pengkhianatannya pada diri sendiri? (hal. 12)


Ketika membaca buku yang merupakan properti saya sendiri, biasanya saya punya kebiasaan untuk menggarisbawahi kalimat-kalimat yang saya sukai secara redaksi ataupun makna. Itulah mengapa buku The Da Vinci Code favorit saya jadi semakin rame karena garisbawah yang saya buat lumayan bertaburan. Begitu pula yang terjadi di The Lady Di Conspiracy dan Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim

Sayangnya, di Perahu Kertas, saya hanya sekali menggarisbawahi, yaitu kalimat pembuka tadi yang saya temukan di halaman 12. Kalimat-kalimat itu lahir dari benak Keenan, seorang pemuda beraliran naturalis yang kalem dan piawai melukis, ketika ia harus berkhianat pada dirinya sendiri dengan mengesampingkan melukis dan mematuhi tuntutan kuliah di bidang lain yang dititahkan ayahnya.

Tokoh utama lainnya dalam novel ini adalah Kugy, seorang gadis yang pergaulannya luas namun secara penampilan sangat biasa dan cenderung tidak teratur, bertolak belakang dengan Keenan yang resik. Kugy menghidupkan sebuah dunia lain dalam dirinya, dunia dongeng dan imajinasi. Menjadi penulis dan pendongeng adalah cita-citanya.

Lalu keduanya yang tadi terpisah benua kemudian bertemu. Dengan cara wajar, menurut saya, dan bisa ditebak alur yang akan mendominasi selanjutnya pastilah tentang cinta. Cinta mereka, dengan beragam liku dan penghalang sana-sini yang menyebabkan jumlah halaman novel ini mencapai angka empat ratus empat puluh empat. Dan ending yang akan ditemukan di ujung halaman pasti serupa lakon India: mereka bersatu.

Seperti menonton sebuah FTV, itulah yang saya rasakan ketika membaca novel ini. Ya, jika ini dikatakan filmis, menurut saya, maka ini adalah film yang terlalu lambat. Dan saya juga tidak mempredikatkan sinetron, sebab alur novel ini masih jauh lebih baik dan manis dibanding sinetron-sinetron di televisi Indonesia.

Di awal-awal cerita, saya cukup terhibur dengan bahasa Dee yang segar, blak-blakan, dan mengalir lugas, seperti beberapa penggal yang saya kutip di sini.

“Non, lu tuh lebih cerewet dari tiga nyokap gue dijadiin satu. Serius.”
“Tapi lu juga lebih rajin dari tiga pembantu gua dijadiin satu.”
“Dasar anak gila!”
“Kurang ajar lagi….”
“Iya! Kurang ajar!”
“Gimana sih, gua. Payah banget.”
Noni tiba-tiba tertawa. “Kok lu jadi marahin diri lu sendiri!”
“Iya, ya?” Kugy ikut tertawa.

Atau, 

“Nanti malam diajak gabung makan sama Eko. Gabung, yuk.”
Kugy menelan ludah. “Pakai Fuad lagi?” (For your info, Fuad itu nama mobil Fiat Eko yang demen banget mogok dan Kugy sering dikorbankan jadi tukang dorong, rev.)
“Fuad tewas. Besok masuk bengkel. Rencananya Eko dan Keenan mampir ke sini pakai angkot…”
“Terima kasih ya Tuhan! Makan gratis! Nggak pakai dorong!” Kugy melonjak girang dan menghilang di balik pintu kamar mandi.

Tapi, begitu memasuki gerbang cinta segitiga dan sebagainya, saya mulai bosan. Alur menjadi lambat, kaku, dan sering sekali bisa tertebak oleh saya. Kesegaran dan kekocakan menguap. Segala metafora yang tadi berhamburan dan penuh inspirasi dan imajinasi menjadi tenggelam. 

Andai. Andai saja perahu kertas dalam wujud yang sebenarnya itu tampil dari awal. Andai saja kisah Dewa Neptunus dan Jenderal Pilik sudah disiapkan Dee sebagai senjata pembuka. Andaikata pernak-pernik dunia lukis sudah dijadikan mantra yang akan mengikat hati pembaca pertama kali. Jika sudah begini, ketika gelombang cinta datang dan menghanyutkan segala inspirasi dan imajinasi itu, hati pembaca yang sudah terikat tak akan menjadi teralih, dan merasa tidak bosan meski ide cerita yang mereka sukai telah berubah. Ya, seharusnya, inspirasi dan imajinasi yang menjadi kekuatan Dee dalam buku ini ditampilkan dari awal sebagai keistimewaan itu, bukan disesakkan ketika arus cinta yang lambat sudah mengalir.

Itu menurut saya.

Oya, secara keseluruhan, Perahu Kertas adalah buku yang bagus, meski Supernovajauh lebih inspiratif dan berisi. Saya suka perpindahan setting dalam Perahu Kertas ini. Selain itu, editing dan layouting buku ini sangat rapi dan bersih. Hanya, sempat saya temukan satu kesalahan kecil di halaman 365, yaitu Selat Sunda. Ya, tokoh Luhde, cinta Keenan di Ubud, yang bermaksud meninggalkan Bali untuk menjejak di Jakarta. Ia naik bus dari Bali dan menyeberangi Selat Sunda. Tentu saja, kita tahu ada di mana Selat Sunda itu.

Anyway, in future, saya masih tetap ingin membaca karya-karya Dee yang lain. UntukPerahu Kertas: tiga bintang dari saya.



~ Azzura Dayana, 5 November 2009 ~

Sponsored Links [?]
With so many choices, buyers want to shop at Multiply Stores they can trust. Increase your sales by getting verified today!
 
Use this space to advertise your product to millions of shoppers on Multiply. Target your products on other Multiply Seller's pages. Connect real customers to your shop.
about sponsored links
27 CommentsChronological   Reverse   Threaded
yant165 wrote on Nov 5, '09
Waaa.. Thanks mb yana untuk reviewnya.. Perahu Kertas br sy baca bagian pertama.. Dan spt biasa jatuh cinta dulu pd sosok Keenan.. Tp tak tau apa cinta ini bertahan atau hanya ketertarikan sesaat.. Hoho.. *ngomong apa ya..
amathonthe wrote on Nov 5, '09
aku suka buku ini...
azzuradayana wrote on Nov 5, '09
yant165 said
Waaa.. Thanks mb yana untuk reviewnya.. Perahu Kertas br sy baca bagian pertama.. Dan spt biasa jatuh cinta dulu pd sosok Keenan.. Tp tak tau apa cinta ini bertahan atau hanya ketertarikan sesaat.. Hoho.. *ngomong apa ya.. 
sebenarnya bagus kok ceritanya. cuma ya kayak FTV aja.
tetap semangat sampe tuntas ya Ukh! ^_^
azzuradayana wrote on Nov 5, '09
amathonthe said
aku suka buku ini... 
yup, saya juga suka... :)
topenkkeren wrote on Nov 5, '09
betul, Mbak: sangat India.

di pertengahan buku saya sudah bisa menebak bahwa endingnya akan seperti film kuch kuch ho ta hai.
azzuradayana wrote on Nov 5, '09
betul, Mbak: sangat India.

di pertengahan buku saya sudah bisa menebak bahwa endingnya akan seperti film kuch kuch ho ta hai. 
wah, ternyata memang banyak yg bisa ditebak ya... sangat disayangkan deeeh....

kasi berapa bintang, Mas?
niwanda wrote on Nov 5, '09
Belum baca, jadi belum bisa kasih komentar :).
azzuradayana wrote on Nov 5, '09
niwanda said
Belum baca, jadi belum bisa kasih komentar :). 
^_^ nanti baca ya, mbak...
niwanda wrote on Nov 5, '09
^_^ nanti baca ya, mbak... 
Belum sempat beli, harganya itu lho :).
Tapi baca cerita teman-teman, cukup beragam tanggapannya. Dari yang terinspirasi bikin karya seni lain setelah baca sampai yang angkat tangan untuk melanjutkan baca...
topenkkeren wrote on Nov 5, '09
aduh, jangan panggil saya 'Mas', Mbak. hehe..

3,5 bintang boleh, kan?
wiwieksulistyowati wrote on Nov 5, '09
Hati itu tidak perlu memilih. Dia akan tahu ke mana harus berlabuh (luhde to keenan)
My fav quote :)
arthepassion wrote on Nov 5, '09
hmm... belum selera buat baca, entah kenapa --"

dan review loe ini, lugas banget ya awal2nya hahahaha... :D
i like this, beda sama review EINH kemarin yang sukses bikin gue nangis.
Dan selat sunda itu, banyak banget yang nyadar ya hmmm... :)
vitawithfriendship wrote on Nov 5, '09
akuu baru beli barusannn...huffttttt...:(
azzuradayana wrote on Nov 5, '09
aduh, jangan panggil saya 'Mas', Mbak. hehe..

3,5 bintang boleh, kan?
 
ooh, salah ya? hehe, sorry deeh...

3,5 tentu boleh.... :)
azzuradayana wrote on Nov 5, '09
Hati itu tidak perlu memilih. Dia akan tahu ke mana harus berlabuh (luhde to keenan)
My fav quote :)
 
wuihh, boljug tuh quotenya...

mbak Wiwiek emang pembaca yang baik emang ^_^
azzuradayana wrote on Nov 5, '09
hmm... belum selera buat baca, entah kenapa --"

dan review loe ini, lugas banget ya awal2nya hahahaha... :D
i like this, beda sama review EINH kemarin yang sukses bikin gue nangis.
Dan selat sunda itu, banyak banget yang nyadar ya hmmm... :)
 
kalo udah selera, bilang ya. pinjem aja ama gue tuh bukunya :)

awal2nya lugas, setelah jauhnya enggak ya? haha

oh ya? banyak yg nyadar tentang selat sunda itu? baguslaah...
azzuradayana wrote on Nov 5, '09
akuu baru beli barusannn...huffttttt...:( 
beli di pameran yak? dapet diskon kagak buuu?

harusnya sih lo beli dari gw aja Vit, masih baru, cuma dibaca sekali, hahaha
vitawithfriendship wrote on Nov 5, '09
hahahhahah..........diskon 20 zuuu
dari kemaren udah pengen bangeddd beli....baru kesampean!
azzuradayana wrote on Nov 5, '09
hahahhahah..........diskon 20 zuuu
dari kemaren udah pengen bangeddd beli....baru kesampean!
 
syukurlah, akhirnya ciat-cimu itu tercapai Nak, hahahaha
vitawithfriendship wrote on Nov 5, '09
hahahahha...makasih ibu, berkat doa ibu!hari sabtu mu kesana lagi ah zu...kamu kemana sabtu?
azzuradayana wrote on Nov 5, '09
hahahahha...makasih ibu, berkat doa ibu!hari sabtu mu kesana lagi ah zu...kamu kemana sabtu? 
yaah, gw mau kondangan bu. temen gw walimah...
vitawithfriendship wrote on Nov 5, '09
wuahhhhhhh...padahal mu ngjak dirimu sabtu atau minggu...ya gapapa...cari gandengan laen^_^
nurhay wrote on Nov 5, '09
Hmmm, jadi gitu yah ..

kunjungan k Gramed kemarin, hampir saja tangan ini mbawa Perahu Kertas pulang... tapi g jadi ... :p next time kali ya ..
ikhwanlampung wrote on Nov 6, '09
hebat ya klo penulis sudah mengeluarkan ilmunya dalam menilai sebuah karya sastra... detil banget. Keren abis
azzuradayana wrote on Nov 9, '09
nurhay said
Hmmm, jadi gitu yah ..

kunjungan k Gramed kemarin, hampir saja tangan ini mbawa Perahu Kertas pulang... tapi g jadi ... :p next time kali ya ..
 
:-)

mudah2an mendapat inspirasi setelah tuntas membaca nanti...
azzuradayana wrote on Nov 9, '09
wuahhhhhhh...padahal mu ngjak dirimu sabtu atau minggu...ya gapapa...cari gandengan laen^_^ 
hiks hiks, gak enak banget ndenegrnya... cari gandengan lai... wakz
azzuradayana wrote on Nov 9, '09
hebat ya klo penulis sudah mengeluarkan ilmunya dalam menilai sebuah karya sastra... detil banget. Keren abis 
review yang sederhana aja kok, bro.

makasih udah singgah dan membaca :)